Setelah gw single selama 5 bulan, gw mulai melakukan refleksi terhadap hubungan gw yang kandas setelah berpacaran lebih dari 3 tahun (Hampir 4 tahun malah!!! Note) Dan melalui refleksi ini, gw jadi sadar. OMG!!!!! Gw malu – maluin banget. Hahaha. Mau tau kenapa gw malu – maluin? Nih gw jabarin satu per satu. Yang namanya putus itu menurut gw ada beberapa fase yang akan loe lewatin (tentunya setelah adengan berantem, marah2, nangis2 ya!!!).

1.      Fase Denial
Di fase ini, loe akan bersikap seakan – akan putus bukan masalah besar. Mungkin malah akan keluar kalimat kayak gini “Gak ada dia pun gw happy!” “Ahhhhh, santai aja kali. Masa depan masih panjang!” dsb dsb dsb. Yang intinya adalah loe mau ngebuktiin bahwa hidup tanpa si Dia itu mudah dan sederhana. Gak ribet dan miskin drama. Yeah.. I trust you!!! * fingers cross*

from here
2.      Fase Berharap dan pengandai - andaian
Di fase ini, loe akan mulai mengharap yang bukan – bukan atau malah main dengan pengandaian – pengandaian gak guna. Bisa dimulai dari “Semoga besok – besok dia ngajak gw balikkan!” atau “Kenapa ya dulu gw gak lebih baik dan perhatian sama dia?” atau “Kenapa ya dulu gw gak nolak dia?” atau “Semoga cewek/cowok barunya lebih jelek dari gw!” atau “Semoga dia jomblo terus, biar tau rasa!” dsb nya :D Ayuk dhe ngaku. Bener gak? Seenggaknya pasti sekali dua kali pernah kan kepikiran kayak gini.

3.      Fase Mencari Perhatian
Di fase ini, loe akan mulai posting posting status gaje di sosmed loe (tergantung orangnya sih. Ada yang masuk fase ini dulu baru denial, atau ada juga yang masuk fase berharap dulu). Pada fase ini, gw yakin banget semua teman loe yang bener – bener care dan tau tentang loe akan mulai bertanya – tanya tentang status loe, posting - an gak bermutu eloe, sampe status relationship di facebook loe. Hahaha. Masa – masa mencari teman curhat lah menurut gw, siapa tau nanti malah dapet jodoh atau pasangan hidup baru. Hihi

Trus setelah fase ini, lanjutannya apa dong tante?

Setelah fase ini loe akan masuk ke fase paling mengerikan dari semua fase! Yaituuuuu. *drumroll*

FASE HARAP – HARAP CEMAS PAKE STALKER – IN KEHIDUPAN MANTAN.. wakkakakak

Trust me!!!! It happens to me too. Gw menghabiskan sekitar 3 bulan terakhir kehidupan single gw dengan melakukan hal paling memalukan menurut gw pribadi. Hal yang gak pernah gw lakukan saat gw masih jadian sama mantan gw. NGECEKIN SOSMED mantan. Trust me. It happens!!! Gw melakukan stalking online melalui Line, BBM, WA, Facebook, Instagram, Path dll. You name it!!! It’s sounds and looks creepy. I don’t know why I did it actually. Hahaha.

Serius tante? Trus kapan dong fase ini selesai masa seumur – umur gw bakal stalk sosmed mantan? Hmmm… Susah – susah gampang yaaa. Bagi gw, fase ini selesai begitu gw tau mantan gw ini punya pacar baru. Hahaha. Sebenernya gw sih udah mencium fakta ini jauh sebelum terbukti (tentu saja dari hasil stalking gw yang agak – agak horor dan creepy itu. Dan saat akhirnya terbukti, gw mendapat kelegaan yang sungguh luar biasa dan gak tertahankan. Begitu gw dapet kepastian itu. Gw langsung ngerasa gw akan bisa move on. Yesssss, I CAN DO IT!!!

Sebenernya ya, hal ini bervariasi sih tergantung dari orangnya. Mungkin untuk yang putusnya dengan cara menyakitkan (dalam hal ini bisa diselingkuhin atau gimana gitu) melihat mantannya bahagia dan foto mesra dengan cewek lain bakal sedih banget. Tapi untuk gw yang putusnya agak – agak ngambang dan banyak tuduhan – tuduhan yang menyebalkan dari teman sekitar gw, melihat fakta bahwa mantan gw dalam hitungan kurang dari 6 bulan jadian lagi entah kenapa gw lega. Call me weird or something else, I don’t care hohohohoho *evil laugh*

Mungkin juga fase ini berakhir saat loe menemukan secercah harapan dan sinar baru dalam hidup loe. I don’t really know. Sebenernya kalau hal ini dijadiin topik skripsi kayaknya menarik. Sayangnya, gw gak bisa bikin penelitian kayak gini. Hehehe. Tapi secara garis besar, untuk anak jaman sekarang fase – fase yang gw sebutin diatas bakal dijalankan tanpa sadar dan secara naluriah. Hehehe.

Jadi buat kalian yang baru single, sudah sampai manakah kalian? Hohoho…..
Kali ini agak sedikit berbeda dengan biasanya, gw mau ng – review buku bahasa Inggris yang gw baca. Berhubung buku yang gw baca ini softcopy, jadi gw kurang tau di Indonesia bakal ada apa gak atau udah terbit atau belum. Cuma mungkin kalian bisa beli di amazon atau di kokobooks atau barnes and nobles.


from here
Buku ini bisa dikategorikan sebagai buku untuk kalangan remaja menurut gw pribadi. Bercerita tentang Sarah Burke sebagai tokoh utama yang diberkahi dengan bentuk hidung yang agak diluar kewajaran. Apalagi cerita dimulai dengan sarapan pagi Sarah dengan Ibu nya (Seorang pembawa berita terkenal di TV) dan perdebatan Sarah ke ibunya mengenai tawaran operasi plastik (Beth Burke, ibu nya Sarah sendiri melakukan operasi plastik untuk memperbaiki bentuk hidung yang sepertinya menurun ini).

Sarah sendiri sebenarnya tidak merasa perlu melakukan operasi plastik karena dia menganggap bentuk hidungnya adalah anugrah (Go go go Sarah!!!). Apalagi Sarah memiliki Kristen Gallagher (teman baiknya, malah bisa dibilang teman satu – satunya Sarah) yang siap membela Sarah apabila ada orang yang menjelek – jelekan Sarah. Sarah sendiri terkadang suka menantang langsung orang – orang yang menghina hidungnya dan menerima bahwa sebagian orang sering membicarakan tentang hidungnya di belakang. (Seperti kebanyakkan sekolah, pasti ada kegiatan bully walaupun secara verbal saja)

Sayangnya, semua berubah karena kehadiran seorang murid laki – laki baru Rockford Conway (Rock) yang mempesona dan pintar. Apalagi saat Kristen, mulai meminta bantuannya untuk mendekatkan dirinya dengan Rock dengan menggunakan kemampuan Kristen dalam bertutur kata. Dapatkah Sarah, menekan perasaannya terhadap Rock dan membantu Kristen? Apakah Rock akan menyadari bahwa Sarah lah selama ini yang berinteraksi dengannya di email?

Kelanjutannya bisa dibaca di buku Flawless karangan Lara Chapman ini!

Menurut gw pribadi buku ini bagus banget untuk umuran ABG. Karena di buku ini, diceritakan bagaimana Sarah sebagai orang yang minder berat karena hidungnya yang memiliki bentuk yang luar biasa berusaha untuk menerima keadaan tersebut. Tidak terbujuk untuk mencari jalan pintas (operasi plastik) dan menyadari bahwa sedikit kekurangan dalam dirinya itu tidak menutup berbagai kemungkinan dalam hidup nya dan tidak berarti bahwa dia jelek sehingga tidak dilirik oleh lawan jenis. Jangan sampai karena kita terlalu terpaku pada kekurangan kita, kesempatan – kesempatan yang ada terlewat begitu saja.

Bagaimana pentingnya sebuah persahabatan juga dibahas di buku ini melalui cerita mengenai Ibu Sarah (Beth) dalam berinteraksi dengan rekan kerja yang pada akhirnya menyadarkan Sarah bahwa pertemanannya dengan Kristen sangat berharga dalam hidupnya.

Oh ya, di buku ini suka ada quote yang bagus contoh ya:
Beauty is not in the face, beauty is a light in the heart.
                                                                                                                                                ~Kahlil Gibran

Everything has beauty, but not everyone sees it.
                                                                        ~Confucius

See!!! Memang sih overall, buku ini lebih menceritakan tentang kecantikkan fisik. Tapi sebenernya, menurut gw minder gak cuma dari fisik kok. Masih banyak yang lain, dan dengan baca buku ini kalian akan benar – benar mengerti :D

Kalau gw rate, maka buku ini bakal dapat 4.5/5 :D
Untuk kesekian kalinya. Jangan bosan ya saudara – saudara. Gw mau review buku-nya Christian Simamora lagi. Hehehe. Dan seperti biasa, novel ini merupakan novel pinjaman. Hahaha.


1.  Story
Kami ‘bersahabat’ sejak kecil.

Tepatnya, kalau ada kata lain untuk
menggambarkan sesuatu yang melampaui
‘sahabat’, maka kata itulah kami.

Berbagi Cerita, berbagi rahasia.

Bahkan, tanpa disadari, kami pun membagi cinta.

Tapi, apakah kau tahu, rasanya saling mencintai
namun bertahan untuk tidak saling memiliki?

Percayalah, ini lebih buruk dari sekadar patah hati.

Ini bukan kisah cinta yang ingin kau alami.

from here
Well, penuh intrik banget sih? Hahaha. Entah kenapa, quote “Don’t judge a book by it’s cover!” berlaku banget untuk novel ini. Jangan karena kalimat penuh intrik di bagian cover belakang buku ini bikin loe minder dan berpikir bahwa buku ini adalah buku yang berat. Hahaha. Salah besar saudara – saudara! Kesan serius dalam penulisan novel ini, cuma terletak pada cover belakang buku ini. Sisanya, bahasa gaul dan cerita yang mengalir sempurna :D

Karena novel ini adalah salah satu dari seri #JBoyfriends, maka tokoh dalam cerita ini adalah Joshua (Jo) dan Emilia (Ems, Emi). Tentunya dengan peran teman baik para tokoh Ajeng. Yang sedikit berbeda dari novel Christian Simamora lainnya adalah pada buku ini, yang merupakan entrepreneur adalah Ems dan Ajeng. Jo adalah karyawan kantoran. Terus, di buku ini Ems lah yang merupakan seorang player dan sering melakukan One Night Stand.  

Seperti yang pernah sedikit gw bahas, novel ini bercerita mengenai persahabatan lawan jenis yang sangat akrab. Dimana sebenernya kedua – duanya saling memendam perasaan yang mendalam satu dengan yang lainnya. Tapi karena Ems punya trauma yang mendalam akibat pacaran dengan teman semasa kecil, maka baik Ems dan Jo sama – sama sadar bahwa peluang bagi mereka berdua untuk berpacaran adalah Zilch, Nan, Nile dsb.

Apalagi Ems yang walaupun sebenernya masih menyimpan crush nya ke Jo, sudah memiliki pasangan si Om Dimas yang ngajakin dia untuk nikah.  Jo sendiri pun tetap aktif berpacaran dengan wanita lain untuk mencegahnya berpikiran yang tidak – tidak ke Emi. Mereka berdua saling berusaha untuk mencegah yang lain mengetahui isi hatinya, tetapi tetap bersikap saling protektif, perhatian dan mendahulukan sahabat dibandingkan pasangan sendiri.

Sebenernya disini, konflik lebih diarahkan pada konflik batin dari masing – masing tokoh sendiri. Cukup menarik untuk meneruskan membaca buku ini karena rasa penasaran yang sangat mendalam bagaimana akhirnya para tokoh akan  menyadari dan saling jujur pada perasaannya masing – masing.

Oh ya, sedikit bocoran gak penting. Theme song untuk novel ini adalah *drumroll* Crush – David Archuleta (my fav song). Hohoho.

2. Alur Cerita
Mungkin karena ini novel awal Christian Simamora, gw merasa sedikit bingung karena sebenernya biasa saja gitu. Konflik ya muter – muter di Emi dan Jo aja gitu. Gak ada campur tangan pihak lain. Hahaha.

Tapi eh tapi, seperti novel Christian Simamora lainnya. Novel ini punya bagian yang gak banget yaitu Selingkuh. Walaupun akhirnya mereka langsung mutusin pasangan masing – masing sih.. #spoileralert (untuk novel ini masuk kategori dewasa) Hahaha. Dan tetap dengan paham free sex – nya. Tsk tsk tsk. Sayang sekali!!! Untungnya, disini karakter Jo dibuat sebagai cowok manis. Hohoho.

3. Bahasa
Mungkin karena ini merupakan buku – buku awal karangan Christian Simamora, jadi suka ada selipan – selipan kalimat gak penting untuk menjelaskan ke-alay-an bahasa si penulis. #oopss Tapi bener lhoo. Penulis ini bahasanya memang agak – agak ajaib dan susah dimengerti bagi anak – anak yang agak gak gaul kayak gw :D

Untuk typo dan hal – hal lainnya bisa dicek disini:
Hal 399 – typo sepele
Emi Dahling, lo kira gue gak merhatiin do berdua
Do = Lo hehe.

Hal 384 – Bahasa Inggris yang aneh
Di awal – awal paragraf Emi ngomongnya ‘fuck buddy’ – tunggal tapi di akhir paragraph berubah menjadi ‘fuck buddies’ – jamak.

Hal 374 – Bold di kalimat aneh yang gak penting
Tapi, kali kedua dan seterusnya perasaan berdosa itu lama – lama memudar – kayak warna biru di jeans belel yang dipake Emi….
See?!?!?!?

Hal 342 – Perulangan paragraf yang agak aneh, karena persis sama!
“I’ve never seen your chest this close.” Emi meletakkan kepalanya di atas dada Jo dan sejurus kemudian bersorak ringan dalam hati karena mendengar suara jantung cowok itu berdegup lembut untuknya.

“Dasar…!” Jo mengelus kepala Emi, menelusuri setiap riak rambut dengan jemari.

Emi meletakkan kepalanya di atas dada Jo dan sejurus kemudian bersorak ringan dalam hati karena mendengar suara jantung cowok itu berdegup lembut untuknya.

“Tadinya, aku – ehem, gue kira kita bakal kena awkward moment setelah semua kegilaan ini.”

Hmmm. Weird huh?

4. Fisik           
Novel ini karena dia terbitan jaman bahela (gw nya aja yang gak update, telat bacanya!) Novel ini sampul depannya ada ilustrasi cowok berbadan petak – petak yang ditampilkan dalam tulisan judul buku tersebut. Entah apa penulis memang lebih suka dengan gambar cowok petak – petak, tapi gw sebenernya gak suka. Hahaha.

Penerbit                : Gagas Media
Harga                   : Gak tau. hahaha
Pengarang             : Christian Simamora
Jumlah Halaman    : VIII + 429 halaman
Terbit                    : 2010
Well, kembali dengan review buku Christian Simamora. Tetap dengan novel pinjaman (Gak mau beli novel hardcopy sampai dapat rak buku baru, tapi gak nolak kalau dikasih gratisan) :)


1.       Story
Well, seperti novel – novel Christian Simamora lainnya yang pernah saya review sebelumnya di sini dan di sini. Novel As Seen On TV ini tetap merupakan cerita klise semata. Tapi jangan salah! Walaupun semua novel nya klise, tetap saja dibaca terus :)

Untuk tokoh cerita nya, tetap dimulai dengan huruf J (mengikuti seri #JBoyfriends) milik Christian Simamora yaitu, Javier Bungsu Permana (Javi)  dan Kendra Rey (Ken) yang merupakan sahabat dari kecil.

From here
Sedikit mirip dengan novel Christian Simamora yang berjudul Pillow Talk, disini hubungan persahabatan dibumbui dengan cinta. Bedanya di novel ini, Ken lah yang memupuk rasa cintanya kepada Javi semenjak mereka masih kecil dan Javi sendiri clueless tentang perasaan Ken ini.

Javi seperti cowok normal yang diberkahi dengan kekayaan, ketampanan dan kemampuan ini memiliki sifat playboy banget dan sering banget melakukan one night stand dengan berbagai cewek yang dia kenal di dating apps. Dan yang sedihnya itu, Javi selalu cerita tentang ke-playboy-an nya ini ke Ken. Dan sebagai sahabat yang baik Ken harus siap mendengar cerita Javi dengan sikap terbuka. (Agak – agak sedih ya Ladies!)

Suatu hari, dalam rangka merayakan pertunangan Laura dan Mario (teman baiknya Ken dan Javi). Laura mengajak Ken dan Javi untuk ke villa milik keluarga Laura. Di perjalanan, Javi memutarkan lagu yang katanya lagi dia suka banget Jason Chen – Best Friend (buat yang lagi galau, boleh deh di dengerin J). Well, sebagai cewek normal tentu saja Ken menjadi salting banget. Secara mix signal banget gak sih? Lagi berduaan, diputar lagu begitu!

Ken yang dilema, tentu saja langsung menceritakan hal ini kepada Laura yang notabene memang teman baiknya. Laura sebagaimana sahabat baik, langsung terpikir suatu ide untuk membantu Ken. Dan ide ini dilangsungkan pada malam hari mereka di villa dalam bentuk TRUTH OR DARE (game tak kenal waktu ini). Setelah beberapa putaran, giliran Javi yang ditanya oleh Mario (tentunya Mario udah kongkalikong dulu dong dengan Laura) dan pertanyaan yang keluar adalah. Jeng jeng jeng jeng!!!!!! “Jav, pernah kepikiran untuk melakukan sex dengan Ken gak?”

Javi yang gak siap mental untuk menjawab pertanyaan ini berusaha mengelak dengan mengatakan bahwa mereka hanya teman jadi gak pernah terpikir seperti itu. Tapi setelah ditekan oleh Mario dan Laura, Javi malah mengungkapkan bahwa:
        1. Dia gak mau hubungan pertemanan dia dengan Ken berubah akibat sex (Very wise!)
        2. Dia menganggap Ken undesirable. (What?!?!?!? Javi you’re so cruel!!!)

Ken sebagai seorang wanita yang menyukai Javi, langsung merasa terpukul. Dia menangis dan akhirnya ditenangkan oleh Laura yang menyatakan bahwa dengan ini Ken bisa move on dan gak perlu kepikiran tentang perasaan Javi lagi. (Yeahhh, like move on is easy like you flip your hand. Tsk tsk tsk)

Tapi berkat kejadian itu, Kendra mulai memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya sebagai OOAK dolls maker (googling or  just read the book) dan berhenti dari pekerjaannya sebagai manajer operasional di kafe – nya Javi. Merubah penampilan (Rambutnya di cat jadi pink gituuu. Kebayang gak sih!!! hahaha) dan berusaha untuk mengurangi intesitas pertemuan dengan Javi.

Nah, sekarang giliran Javi yang panas dingin dan merasa kehilangan sahabat baiknya itu. Untuk mengurangi ketegangan hubungan, Javi ngajakin Ken untuk konvoi shylock bareng di Bandung. Well, niat baik Javi berubah menjadi bencana. Gak lain dan gak bukan karena disana Ken ketemu dengan cowok yang menarik perhatiannya, yaitu Orion Sentosa. Orion Sentosa sendiri jatuh cinta pada pandangan pertama sama Ken dan dari awal sudah berusaha untuk menarik perhatian Ken mati – matian 

Javi panik! Karena sebenarnya mulai ada perasaan yang mengusik hati kecil Javi. Tapi Javi membuat alasan bahwa dia hanya takut kalau Ken akan dipermainkan oleh Orion yang notabene adalah seorang playboy seperti dirinya. Apalagi Orion selalu berganti – ganti pasangan kecuali Niagara (sahabat baiknya Orion yang posisinya mirip kayak Ken dalam kehidupan Javi)

Well, singkat cerita serangan bertubi – tubi (Halahh.. bahasa gw :P) Orion ke Kendra menyebabkan Javi bad mood abissss!! Saat Javi mencoba untuk mengajak Ken untuk melakukan aktivitas bersama, Javi malah kebakaran jenggot saat mengetahui Ken habis pergi bareng Orion lagi. Saat terbakar api amarah dan berdebat itulah, Javi dan Ken malah berciuman (yeah, absurd!) dan hampir melakukan X-Rated scene J Gak disangka, Javi menghentikan perbuatannya itu dan langsung pergi setelah mengucapkan kata MAAF. 

Ken yang bingung dengan perbuatan Javi akhirnya mendatangi Javi dan mengkonfrontasi Javi. Javi yang gak tau harus ngomong apa, akhirnya malah mengucapkan kata – kata yang makin menyakitkan hati Ken dan menyebabkan Ken nangis dan pergi darinya.

Ken yang sedih menelpon Orion untuk melakukan pembicaraan 4 mata. Ken yang sedih, mengatakan pada Orion untuk berhenti mengejar dirinya karena hatinya masih tertambat pada pria lain yang menyebabkan kesedihan ini. Nah disini saudara – saudara, Orion mengatakan bahwa dia akan setia menunggu Ken! (OMG, gw pengen ketemu cowok kayak gini saudara2 >______<)

Ken yang seperti menerima angin segar akhirnya menerima perasaan Orion dan resmi berpacaran dengan Orion. 

Lho lho lho.. Gimana nasib Javi dan Niagara dong??? Trus emang bisa move on segampang itu? Trus apa nanti Orion bakal tetap setia sama Ken kalau tau laki – laki dalam hidup Ken itu notabene adalah sahabat baiknya sendiri? 

Untuk tau cerita lengkapnya dan terpengaruh dengan kalimat – kalimat Christian Simamora, dibaca sendiri ya novelnya. Dijamin gak nyesel kok!!! :D

2.       Alur Cerita
Menarik! Gak ada kata lain dan bukan untuk novel ini. Soalnya, konfliknya banyak. Blame me for that, but it’s quite exciting
But.. I have a real concern about this book:

  1. Karakter Niagara yang seperti asal lewat asal ada. Sayang banget sih menurut gw, coba Nia lebih digali gitu karakternya.
  2. Di buku ini sebenernya sempat diceritain kalau Javi punya konflik batin dengan ayah dan abang – abangnya. Cuma sayang sekali lagi – lagi hanya sebatas selingan.
  3. Ini agak – agak spoiler (jadi sengaja gw hidden dengan white font). Gw gak setuju dengan yang namanya selingkuh! Walaupun memang ini demi kebahagiaan karakter, tetap perselingkuhan itu gak boleh dilakukan.
  4. Stereotype yang menyebutkan bahwa dating apps dimanfaatkan sebagai alat hooks up di Indonesia. I don’t know that much about dating apps, but I really hope that it’s not true because it’s a degradation of morale in Indonesia L
  5. Again, One Night Stand and free sex dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Cuma bisa berharap bahwa yang baca novel ini adalah anak – anak cukup umur

3.       Bahasa
Hmmmm.. Tetap bingung kadang sama istilah – istilah ajaib sang pengarang. Pengarang bahasanya gaul banget soalnya dan gw bukan orang yang gaul banget gitu istilahnya 

4.       Fisik            
Novel kali ini agak berbeda dari yang sebelum – sebelumnya, kesannya lebih mature dan di dominasi oleh warna ungu? Atau biru gelap.. Tetap ada ilustrasi cowo, tapi kali ini dia berpakaian tertutup :)

Penerbit                : Twigora
Harga                   : Gak tau.. hahaha
Pengarang             : Christian Simamora
Jumlah Halaman    : XI + 479 halaman
Terbit                    : 2014